Dalam rangkaian kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) SMA Negeri 1 Susut tahun ajaran 2014/2015, kami peserta didik baru beserta jajaran staf pengurus osis dan guru mengadakan kunjungan ke Museum Gunung Api Batur. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar kita mampu lebih mengenal Geopark Batur dan dapat melestarikannya.
Museum Gunung Api Batur mulai di bangun pada tahun 2004 dan diresmikan pada tahun 2007 oleh Menteri ESDM saat itu yakni Purnomo Yusgiantoro. Pembangunan museum ini menelan biaya sebesar kurang lebih Rp 11 Milyar. Saat ini museum Gunung Api Batur dikelola oleh pemkab Bangli Badan Geologi dimulai sejak Desember 2011.
Di dalam museum yang terletak di daerah Kintamani, Bangli ini menyediakan ruang pameran jenis-jenis batuan, panel-panel tentang sebaran gunung api, wajah gunung api di Indonesia, hingga bioskop yang memutar film tentang Gunung Batur. Saat ini kawasan obyek wisata Caldera Gunung Batur juga mencakup Museum Gunung Api Batur.
Kawasan obyek wisata Caldera Gunung Batur telah ditetapkan menjadi Geopark (taman bumi) pertama di Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2012. Pengakuan tersebut didapat setelah UNESCO memberikan pengakuan kepada Caldera Gunung Batur menjadi anggota Global Geopark Network Unesco pada Geopark Conference ke-11 bulan September 2012 lalu di Arouca, Portugal bersama 91 geopark dari 27 negara. Selain Caldera Gunung Batur, setidaknya ada 5 calon lainnya. Kelima calon tersebut adalah Danau Toba (Sumut), Merangin (Jambi), Gunung Rinjani (NTB), Raja Ampat (Papua), dan kawasan Kars Sewu (Jawa Tengah).
Gunung Batur merupakan salah satu gunung berapi aktif yang ada di Bali. Gunung ini memiliki bentuk kerucut dengan tiga kawah dan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II, dan Batur III. Kawasan Gunung Batur merupakan bentangan vulkanik yang sangat indah dengan dua caldera dan terdapat danau di dalamnya yang juga memiliki nama yang sama dengan nama gunungnya yakni Danau Batur. Danau Batur sendiri memiliki bentuk seperti bulan sabit berwarna biru yang sangat indah dan memiliki luas 16 km2 dan keliling 22 km. Danau ini terbentuk akibat terkumpulnya air hujan selama ribuan tahun.
Caldera Gunung Batur adalah salah satu yang terbesar dan terindah di dunia. Dengan luas mencapai 13,8 x 10 km dan dengan tinggi berkisar antara 1267 m – 2152 m (puncak Gunung Abang). Di dalam caldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tepi lebih kurang 7 km. Proses pembentukan caldera ini diperkirakan disebabkan oleh letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.
Gunung Batur telah berkali-kali meletus, dan yang terakhir kali pada tahun 2004. Sejak tahun 1804 gunung ini telah tercatat meletus sebanyak 26 kali dan yang paling dasyat terjadi pada 21 September 1926. Akibat dari letusan ini adalah tertimbunnya Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur. Kemudian karena musibah tersebut Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur yang baru di bangun kembali di pinggir caldera sebelah selatan Kintamani. Pura Ulun Danu Batur adalah pura yang dianggap paling penting kedua di Bali setelah Pura Besakih (Karangasem). Pura ini dipersembahkan untuk memuja Dewi Danu. Dewi Danu merupakan dewi penguasa air.
Masuknya Batur dalam daftar geopark internasional merupakan pengakuan dari UNESCO atas pengelolaan geopark terhadap kelangsungan dan kelestarian bumi yang berkelanjutan. Selain itu, kawasan Batur dan sekitarnya menjadi kawasan wisata yang sangat berharga sehingga mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu mulai sekarang kita patut menjaga dan melestarikan keindahan geopark karena kawasan ini juga merupakan daerah serapan air. Kalau daerah resapan air rusak dampaknya bukan hanya di kawasan sekitar Batur saja, melainkan Bali secara keseluruhan. Jadi mari kita jaga bersama mulai dari sekarang dan seterusnya. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan dari sekarang kapan lagi?
Title : Kegiatan Kunjungan Ke Museum Geopark Gunung Api Batur
Description : Dalam rangkaian kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) SMA Negeri 1 Susut tahun ajaran 2014/2015, kami peserta didik baru beserta jajaran sta...